KONSTRUKSI KESALIHAN SEBAGAI PENEGUHAN DOMESTIKASI PEREMPUAN DALAM TAFSIR AUDIOVISUAL (ANALISIS KONTEKSTUALISASI QS. AN-NISA’ AYAT 34 DALAM INTERPRETASI YUFID.TV)

Abstract

Kajian ini berangkat dari fenomena ketimpangan posisi perempuan dengan laki-laki di masyarakat. Perempuan dikonstruks sebagai makhluk yang lemah dan berada di belakang laki-laki. Hal ini disebabkan kulturisasi yang berkembang masih kental akan budaya patriarkhi, di mana perempuan dibatasi pergerakannya dalam mengekspresikan diri. Selain itu doktrin keagamaan yang ada juga menggiring atas wacana bahwa perempuan yang berada di luar rumah melenceng dari syariat Islam. Pembatasan tindak-tanduk perempuan ini sering kali disandarkan pada penyematan identitas salihah pada diri perempuan. Salah satunya dilakukan oleh Yufid.TV dalam interpretasinya terhadap QS. An-Nisa: 34 bahwa perempuan salihah adalah perempuan yang taat pada suami dan berada di rumah. Tulisan ini merupakan kajian netnografis terhadap wacana kesalehan perempuan pada media sosial Indonesia. Maka fokus transenden dalam kajian ini adalah untuk mengurai bagaimana wacana kesalehan perempuan yang dibentuk oleh Yufid.TV melalui interpretasinya terhadap QS. An-Nisa’: 34. Selanjutnya, mengkontekstualisasikan ayat dengan meninjau relevansinya atas isu yang dibawa dengan konteks kontemporer. Dengan menggunakan analisis deskriptif-kritis kajian ini menunjukkan bahwa wacana kesalehan yang dibentuk melalui pemahamannya atas QS. An-Nisa’: 34 sampai pada makna bahwa perempuan bertugas untuk patuh dan melayani suaminya, sehingga mereka harus berada di dalam rumah. Konstruksi tersebut diyakini merupakan bentuk dari pemahaman tekstual terhadap literatur kegamaan yang ada. Sehingga pada gilirannya wacana kesalehan ini merefleksikan pada pola piker patriarkis, yakni upaya untuk menjadikan keberadaan perempuan di dalam sektor domestik saja.