MEMAHAMI PERAN DAN FUNGSI KECERDASAN AKAL DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN
Abstract
Dalam faktanya, Al-Qur’an terlihat fokus terhadap persoalan akal manusia. Akal diibaratkan seperti mata, yang memiliki potensi untuk melihat sesuatu yang berada di sekitarnya, akan tetapi dalam pekerjaannya, mata tidak bisa berproses tanpa adanya cahaya, artinya ia tidak dapat melihat apapun. Apabila cahaya hadir, maka mata bisa melakukan pekerjaannya dengan baik, yaitu melihat sekitar dengan jelas. Oleh karena itu, akal sangat berhubungan dengan wahyu,karea ia hadir untuk menerangi akal dalam memperoleh kebenaran. Hal ini dikarenakan manusia sebagai objek sasaran mutlak untuk memperoleh ilmu dan kebenaran tesebut. Ketika dua hal tersebut telah didapatkan, manusia akan lebih mudah meniti jalan menuju ketaqwaan kepada Allah ‘Azza wa Jalla. Meskipun dalam al-Qur’an akal begitu dimuliakan, akan tetapi tidak menyerahkan segala sesuatu kepada akal, bahkan Al-Qur’an membatasi radius akal sesuai dengan kemampuannya, karena akal pun memiliki jangkauan yang terbatas dan tidak akan mungkin bisa menjangkau akar dari segala sesuatu. Maka dari itu, Islam menundukkan akal terhadap Wahyu dan Sunnah Nabi saw, artinya di dalam segala hal wahyu dan sunnah harus di dahulukan. Dalam tulisan ini, peneliti menggunakan metode library research dengan pendekatan kualitatif. Pendekatan ini dilakukan dengan maksud menitikberatkan pada pembahasan akal perspektif al-Qur’an, baik dari fungsi dan kedudukannya serta hubungannya dengan wahyu dengan bersumber pada kajian literatur seperti kitab tafsir, hadits, artikel jurnal, dan literature pendukung lainnya.
References
‘Hadis: Pena (pencatat amal) akan diangkat dari tiga orang, yaitu: dari orang yang tidur sampai dia bangun, dari anak-anak sampai dia balig, dan dari orang yang gila sampai dia sadar (berakal).’, Ensiklopedia Terjemahan Hadis-hadis Nabi
Isnaini, Muhammad, and Iskandar Iskandar, ‘AKAL DAN KECERDASAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN DAN HADITS’, MUSHAF JOURNAL: Jurnal Ilmu Al Quran dan Hadis, 1.1 (2021), 103–18
Khalik, Subehan, ‘MENGUAK EKSISTENSI AKAL DAN WAHYU DALAM HUKUM ISLAM’, 6.2 (2017)
Rukmana, Aan, ‘Kedudukan Akal dalam al-Qur’an dan al-Hadis’, Mumtaz: Jurnal Studi Al-Qur’an dan Keislaman, 1.1 (2019), 23–34
Sandimula, Nur Shadiq, ‘KONSEP EPISTEMOLOGI AKAL DALAM PERSPEKTIF ISLAM’, Potret Pemikiran, 23.1 (2019), 19
Thalib, Muhammad Dahlan, ‘AKAL DAN WAHYU PERBUATAN MANUSIA’, 2016
Yanti, Depi, ‘Konsep Akal dalam Perspektif Harun Nasution’, INTELEKTUALITA, 6.1 (2017), 51
Nasution, Harun. 1986. Teologi Islam : Aliran-Aliran, Sejarah, Analisa dan Perbandingan, Jakarta, UI Press
Qomar, Muljamil. 2005. Epistemologi Pendidikan Islam: Dari Metode Rasional Hingga Metode Kritik, Jakarta, Erlangga
Ridwan, M. Lubis. 2017. Agama Dan Perdamaian: Landasan, Tujuan, Dan Realitas Kehidupan Beragama di Indonesia, Jakarta, Gramedia Pustaka Utama
At-Tunisi, Bukhori. 2017. Konsep Teologi Ibn Taimiyah, Yogyakarta, Deepublish.
Al-Gazali, A. H. 2013. Mi’yar al-‘Ilm fi al-Mantiq. Beirut: Dar al-Kutub al‘Ilmiyyah
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D)
Emzir. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitaif & Kualitatif. Jakarta: PT. RajaGrapindo Persada.
Lexy J. Moleong. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Nana Syaodih Sukmadinata. 2008. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung.
Copyright (c) 2024 Saulia Rahimah Kumullah
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.