Kemerdekaan Indonesia Perspektif Hadist Dalam Pemikiran Kh. Hasyim Asy’ari

  • Moh Iqbal Rosadi Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
  • Muhid Muhid Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
  • Andris Nurita Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Keywords: KH. Hasyim Asy’ari, kemerdekaan, Hadis

Abstract

Negara dan tanah air adalah unsur yang melindungi agama dari perpecahan, pertikaian, konflik dan permusuhan. Salah wujud kegagalan sebuah Negara ketika ia diatur dan hanya menjadi mainan pihak lain. Ketergantungan terhadap Negara lain menjadikan harga diri sebuah Negara jatuh terinjak-injak. Harga diri mereka dengan mudah dipermainkan dan darah mereka tak segan segan dikucurkan. Hingga denga terpaksa dan penuh rasa hina mau tak mau mereka mesti mengemis kebaikan Negara lain. Sebab kedaulatan Negara telah dirampas dan dipaksa untuk tunduk demi memenuhi keinginan Negara majikan. Hadirnya Negara memberikan ruang untuk melindungi agama dalam menjaga nilai nilai kemanusian, begitu juga seluruh agama yang dipeluk warganya. Salah satu nikmat dan anugerah besar yang diberikan tuhan adalah memiliki Negara yang aman dan nyaman yang jauh dari pertumpahan darah dan pertikaian. Oleh Sebab itu Negara merupakan alat yang sangat menentukan bagi tercapainya kemaslahatan, baik yang bersifat duniawi maupun ukhrawi. Negara merupakan payung yang memberi rasa aman sekaligus kesejahteraan bagi warganya. Selanjutnya guna mencapai berbagai tujuan bersama, disusunlah dasar Negara, undang-undang dan perjanjian sebagai aturan bernegara untuk ditaati bersama. Bela Negara adalah salah satu bentuk usaha dan upaya untuk tunduk dan memenuhi sebuah perjanjian (al-wafa’ bi al-‘ahd) yang menjadi acuan moralitas sebuah bangsa. Jadi pihak yang bertanggung jawab menyelesaikan polemic ini adalah para intelektual dan ulama.. sebab merekalah yang dianugerahi kedalaman ilmu hingga mampu menjelaskan argument yang dapat diterima oleh akal sehat. Untuk merawat dan menjaga Indonesia mutlak membutuhkan kehadiran orang-orang berilmu yang perannya sudah dibuktikan oleh catatan sejarah. Salah satu diantaranya Pahlawan nasional dan seorang ulama yaitu KH. Hasyim Asy’ari.

References

Nawawi, bin ‘Umar al-Jawi, Muhammad. 2017. “ Salalim al-Fudlala’”. Maktabah alam. hal. 137. Kediri.
Milal, Bizawie, Zainul.2016. “ Laskar Ulama-santri dan Resolusi Jihad”. Pustaka Compass. hal. 19. Ciputat Tangerang.
Muiz, “Habib Luthfi: Pemahaman Kebangsaan Tidak bisa Dilakukan Instan”. http://www.nu.or.id/post/read/108245/habib-luthfi-pemahaman-kebangsaan-tidak-bisa-dilakukan-instans (diakses pada 21/05/2023).
Al-Ghazali,” Ihya’ ‘Ulum ad-Din”. Dar al-Marifah. hal.17. Beirut.
Sa’id Ridlwan, Muhammad. “ ad-Difa’ ‘an al-Wathan”. Mujtaba. hal. 9-10. Kediri.
Ali bin Hajar, bin Ahmad al-Asqalani, “ al-Gharaib al-Multaqithah min Musnad al-Firdaus”. hal. 1057. Jam’iyyah Dar al-Bar.
Abu ‘Abdillah Muhammad, bin ‘Umar bin al-Hasan bin al-Husain, Al-Imam at-Taimi Fakhruddin ar-Razi,” Mafatih al-Ghaib”. (Dar al-Kutub al- ‘Ilmiyyah. vol. 6 hal. 518. Beirut.
Nalar Lirboyo, Tim FKI, “Membela Indonesia”. Lirboyo Press. Hal. 18. Kediri.
As’ad Syihab, Muhammad , “Pejuang Kemerdekaan Republik Indonesia”. Inpress Media. hal.1. lirboyo Kediri.
Published
2023-12-08
How to Cite
Rosadi, M., Muhid, M., & Nurita, A. (2023). Kemerdekaan Indonesia Perspektif Hadist Dalam Pemikiran Kh. Hasyim Asy’ari. Al-Bayan: Jurnal Ilmu Al-Qur’an Dan Hadist, 7(1), 49-67. https://doi.org/10.35132/albayan.v7i1.595
Section
Articles