Plurarisme Beragama Dalam Perspektif Hadist

Analisis Hukum Mengucapkan Selamat Natal

  • Novia Nengsih IAIN Batusangkar

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk menganalisis larangan dan kebolehan  pengucapan selamat natal kepada umat kristiani melalui perspektif hadis dan pendapat para ulama. Ulama yang melarang pengucapan selamat natal karena memahami pengucapan selamat natal merupakan bagian dari tasyabuh. Ulama yang membolehkan pengucapan natal karena  berargumentasi bahwa pengucapan selamat natal merupakan toleransi dalam pluralisme beragama dan tidak menganggap pengucapan natal itu bagian dari tasyabuh. Hasil analisis ini mengungkapkan bahwa mengucapkan selamat natal boleh karena tidak ada satu hadispun yang melarangnya secara langsung dan hal itu bukan merupakan tasyabuh, tetapi hanya bentuk toleransi dalam pluralisme beragama, serta orang non muslim yang tinggal di Indonesia tergolong kafir zimmi yang perlu dilindungi bukan kafir harbi.

 

 

References

Al Bukhari, Muhammad bin Ismail, Shohih Bukhari, hadits no. 1311, juz 2, Cet. 1 . t.tp: Dar thauq an-najah, 1422 H.
al Tirmidzi, Muhammad bin Isa Sunan Al-Tirmidzi, hadits no. 2695, Beirut: Dar al-Gharb al-Islami, tt
Al-Utsaymin, Muhammad Ibn Shalih. “al-Tahni’a bi ‘Id al-Krismâsi,” dalam The Council of Supreme Body of Jurists of the Kingdom of Saudi Arabia. Fatâwâ al-Bilâd al-Harâm. Saudi Arabia: t.p., 1999.
Annibras, ,Nablur Rahman “Larangan Tasyabbuh Dalam Perspektif Hadist’, TAJDID Jurnal Pemikiran Keislaman Dan Kemanusiaan, Vol 1 No 1 (2017).
Beck, Herman L. “Christmas as Identity Maker, Three Islamic Examples,” dalam P. Post dan CH. Caspers (ed.). Christians Feast and Festival: The Dynamic of Western Liturgy and Culture. Leiden: Leuven-Peeters, 2001.
Hamka, Rusydi. Pribadi dan Martabat Buya Prof. Dr. Hamka. Jakarta: Pustaka Panjimas, 1981.
Heriyanto, Bobby ”Pengucapan ‘Selamat Natal’ Oleh Umat Islam Kepada Umat Kristiani Perspektif Filsafat Hukum Islam,” QIYAS Vol. 1, No. 1,( April 2016): 1-20.
Kaptein, Nico. J. G. Muhammad’s Birthday Festival, Early History in the Central Muslim Lands and Development in the Muslim West until the 10th/16th Century. Leiden: E. J. Brill, 1993.
Landman, Nico. Visies van Moslims in Nederlands op de Christenen en de Kerkedijke Houding Tenover Moslims. Dotoraalscriptie Missiologie Faculteit der Godgeleerdheid, Vrije Universiteit Amsterdam, 1986.
Manan, Abdul “Diskursus fatwa ulama tentang perayaan natal,” MIQOT, Vol. XL No. 1( Januari-Juni 2016 ): 25-43.
Memon, Muhammad Umar. Ibn Taymiyy’s Struggle Against Popular Relegion. Paris: Hague, 1976.
Micheal, Thomas F. A Muslims Theologian’s Response to Christianity Ibn Taymiyya’s al-Jawab al-Shahih, terj. Thomas F. Micheal. Delmar/New York, 1984.
Mudzhar, Muhammad Atho’. Fatwa-Fatwa Majelis Ulama Indonesia: Sebuah Studi tentang Pemikiran Hukum Islam di Indonesia 1975-1988. Jakarta: Mizan, 1993.
Muslim bin Al-hajjaj, Shohih Muslim, hadits no. 2669, juz 4 (Beirut: Dar Ihya al-Turats, tt.
Nurhadi. Muslim’s Attendence at Christmas Celebration: A Study on the Fatwa of the Council of Indonesian ‘Ulama’. Paper tidak diterbitkan, 1998.
Shadid, W. A. R., dan P. S. Koningsveld (ed.), The Integration of Islam and Hinduism in Western Europe. Netherlands: Kok Pharos, 1991.
Shihab, Muhammad Quraish. Membumikan al-Qur’an. Bandung: Mizan, 1992.
sulaiman, Abu Daud Sunan Abi Daud, hadits no. 4031, juz 4. Beirut: Al maktabah Al’ashriyah, tt.
Sunaryo, Agus, “Fikih Tasamuh: Membangun Kembali Wajah Islam Yang Toleran,” Makalah Disampaikan di STAIN Purwokerto.
Published
2020-12-22
How to Cite
Nengsih, N. (2020). Plurarisme Beragama Dalam Perspektif Hadist. Al-Bayan: Jurnal Ilmu Al-Qur’an Dan Hadist, 4(1), 1-23. https://doi.org/10.35132/albayan.v4i1.99
Section
Articles